Friday, April 26, 2013

Obeying Orders (Indonesian, english please use google translate :) )


Obeying Orders

Dahulu kala, ada seorang raja yang sedang dalam misi untuk menaklukkan sebuah kota yang sangat kuat pertahanannya. Sang raja mentargetkan dalam 1 bulan kota tersebut harus sudah bisa dikuasai.

Namun sudah lebih dari sebulan kota tersebut masih belum berhasil direbut. Setelah diselidiki oleh sang raja, ternyata para prajurit mengaku bahwa jatah makan mereka berkurang.

Maka bertanyalah sang raja kepada juru masak pasukan tentang jatah makanan yang berkurang. Sang juru masak berkata bahwa untuk berjaga-jaga kalau proses penyerbuannya mundur, maka sang juru masak mengurangi jatah makan dari yang sudah diperintahkan sang raja. Sebagai buktinya, sudah sebulan lebih pasukan masih belum bisa menaklukkan kota, namun makanan masih tersedia.

Maka sang raja berkata pada sang juru masak,"Hai juru masak, sungguh aku hargai maksud baikmu itu. Sebagai tindak lanjut dari maksud baikmu, saya ingin memohon bantuanmu sekali lagi. Saya harus meminjam kepalamu untuk kesuksesan misi ini."

Maka dipasunglah di juru masak itu dan sambil membawa kepala si juru masak yang sudah dipasung, sang raja membuat pengumuman kepada pasukannya:"Si juru masak sudah melakukan pengurangan jatah makanan tanpa seijin saya dan akibatnya lebih dari sebulan kota masih tidak bisa ditaklukkan. Sekarang ini jatah makanan sudah tinggal 2 minggu saja. Saya akan mendoble jatah makan seluruh pasukkan dari sisa makanan yang ada. Jika dalam waktu 1 minggu kota masih tidak bisa ditaklukkan, maka seluruh pasukan akan mengalami nasib yang sama seperti juru masak ini!"

Alhasil dalam waktu kurang dari 1 minggu, kota yang pertahanannya kuat tersebut berhasil ditaklukkan oleh pasukan sang raja.

Moral cerita ini: BELAJARLAH MENDENGAR PERINTAH DENGAN BAIK! Pemimpin memberikan perintah karena ada tujuan tertentu yang terkadang kita tidak tahu. Lebih baik lagi jika kita belajar mendengar, bukan memutuskan keputusan sepihak.

Semoga cerita ini bisa memberkati banyak orang. 

No comments:

Post a Comment